Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing?

Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing?

Traditional marketing merupakan cara memasarkan produk menggunakan peralatan fisik. Padahal teknologi digital sudah berkembang pesat, namun pemasaran tradisional masih tetap digunakan oleh sebagian pebisnis. 

3 Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing

Traditional marketing dengan pemasaran digital memiliki perbedaannya. Tidak hanya dari namanya saja, namun juga prakteknya. Karena hal ini, keuntungan yang bisa diperoleh juga berbeda. Untuk lebih jelasnya, bacalah 3 poin perbedaan berikut.

1. Target Pemasaran

Pemasaran tradisional sangat banyak dipraktikkan di Indonesia terutama oleh situs www.bisnisman.id. Contohnya promosi di media besar seperti televisi maupun radio. Banyak juga penawaran produk dan jasa di koran atau majalah. Bahkan di jalan raya masih banyak terpampang reklame berbagai produk supaya mudah dilihat oleh pengguna jalan. Target pemasaran terbatas hanya di lokasi-lokasi tertentu saja. 

Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing?

Berbeda dengan pemasaran digital dilakukan melalui saluran internet. Target pemasaran lebih luas hingga berbagai negara di dunia. Bukan hanya masyarakat setempat saja bisa mengetahui produk tersebut, namun juga semua penduduk memiliki akses internet. Peluang mendapatkan konsumen lebih besar dibandingkan pemasaran tradisional. 

2. Segi Waktu dan Biaya

Biaya traditional marketing lebih mahal dibandingkan pemasaran digital. Membuat koran, mencetak majalah, billboard, porset hingga brosur membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika menggunakan televisi, harus membayar artis atau selebriti, ditambah waktu produksi yang lama. 

Berbeda dengan pemasaran digital dimana prosesnya lebih cepat jika internet berjalan stabil. Biaya yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Anda bisa membuat website sendiri, produksi konten sendiri kemudian diunggah di situs tersebut. Biayanya lebih fleksibel bisa disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. 

3. Segi Komunikasi

Proses pemasaran tradisional tidak memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara konsumen dengan penjual. Misalnya Anda mempromosi produk melalui televisi, konsumen menonton dan tertarik untuk membeli produk. Konsumen bisa mendapatkan produk tersebut di kantor cabang, tidak bertemu langsung dengan produsen. 

Sedangkan pemasaran digital memungkinkan penjual berinteraksi dua arah dengan konsumen. Misalnya dengan menghubungi admin penjualan atau customer service. Semua hal yang ingin diketahui konsumen tentang produk bisa langsung dijelaskan tanpa pihak perantara. Lebih mudah meyakinkan konsumen untuk melanjutkan transaksi.

itulah 3 perbedaan traditional marketing dengan digital marketing. Meskipun begitu, kedua teknik ini memiliki kelebihan masing-masing. Jika ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak, disarankan menerapkan pemasaran tradisional dan juga digital